Kamis, 16 Mei 2013

Pengertian Cold Booting dan Warm Booting

Arti dari Cold Booting yaitu kata Cold yang berarti Dingin dan kata Booting yang berarti Proses menghidupkan komputer. Maka bila disatukan Cold Booting adalah proses menghidupkan komputer pada saat komputer dalam keadaan mati ataupun (dingin). Dan Warm Booting berasal dari kata Warm yang berarti Panas dan Booting yang berarti Proses menghidupkan computer. Maka bila disatukan Warm Booting proses penghidupan komputer (kembali) dimana pada saat komputer tersebut dalam keadaan hidup (panas) atau disebut bahasa lainnya melakukan reboot atau restart pada komputer tersebut.
 
Berikut ini merupakan Cara dan proses yang terjadi pada saat Cold Booting;
Cara melakukan Cold Boot:
  1. Tancapkan Kabel Power ke stop kontak
  2. Pastikan peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dll)  terpasang dengan benar.
  3. Pencet tombol power pada casing PC dan juga pada monitor, dan kitapun berhasil melakukan Cold Booting.
Proses yang dialami ketika Cold Booting:
  1. PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.”
  2. BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
  3. Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
  4. BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
  5. BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
  6. Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
  7. Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
  8. Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
  9. PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
  10. BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
  11. BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
  12. BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
  13. Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
  14. Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”

Lalu yang berikut ini merupakan Cara dan proses yang terjadi pada saat Warm Booting;
Metode-metode melakukan Warm Boot:
  1. Pastikan komputer masuk pada Sistem Operasi. Lakukan lah restart pada komputer anda pada tombol start dan restart.
  2. Pencet tombol restart yang ada pada casing PC.
  3. Dan Warm Booting pun berhasil dilakukan.
 
Proses yang dialami ketika Warm Boot:
  1. PSU. “Ketika arus listrik dalam keadaan baik, maka PSU (Power Supply) akan mengirimkan sinyal ke chip-chip motherboard bahwa komputer siap dinyalakan.”
  2. BIOS ROOM. “BIOS ROM akan mengluarkan program BOOT, yang kemudian akan dicek dan dilihat oleh Processor untuk tahap selanjutnya/”
  3. Jika ketika proses BOOT terjadi kesalahan maka BIOS akan memberikan kode POST error seperti kode beep atau kode post pada layar. Dan proses akan terhenti sampai masalah terselesaikan.
  4. BIOS pada VGA card akan mengecek keadaan VGA tersebut dan kemudian mengidentifikasinya.
  5. BIOS utama akan mencari hardware-hardware yang menggunakan BIOS.
  6. Start Up. “BIOS akan menampilkan layar start up pada layar monitor.”
  7. Memory BIOS. “BIOS akan menguji keadaan memori (RAM)”
  8. Hardware BIOS. “BIOS akan mencari dan menguji hardware-hardware yang tersambung dengan komputer.”
  9. PnP (Plug and Play) BIOS. “BIOS akan membaca dan konfigurasi hardware atau perangkat PnP (USB Flash Disk, Printer, USB Keyboard, USB Mouse, dll) secara otomatis.”
  10. BIOS Screen Configuration. BIOS akan menampilkan kesimpulan konfigurasi.
  11. BOOT Drive. “Bios akan mencari drive untuk melakukan boot seperti yang diatur pada boot sequence.”
  12. BOOT Record. “Setelah proses pencarian drive selesai, BIOS akan mencari frist boot device dalam urutan yang memiliki MBR (Master Boot Record) dalam Harddrive, Floppy, atau CD Drive.”
  13. Operating System. “BIOS memulai proses boot pada sistem operasi yang ada pada drive.”
  14. Error. “Jika BIOS tidak menemukan BOOT Table Hardware, maka sistem akan berhenti.”

Rabu, 15 Mei 2013

3 QUEUE SIMPLE, LIMIT ALL DOWNLOAD



Queue disini benar-benar hanya memakai queue simple (atau simple tingkat lanjut)..
Asumsi jaringan down 1 mbps / up 256 kbps

limit ALL download artinya melimit SEMUA download (yes, from IDM to u'Torrent)
sudah dites dengan ROS 5.11, dan semoga gak kalah dengan setingan limited download, unlimited browsing yang berbayar.

topologi jaringan:
eth1 = wan / arah ke internet
eth2 = lan / 192.168.0.0/28 --> sesuaikan dengan jaringan agan2
no proxy, no LB.

ip router ke lan : 192.168.0.1

Prasyarat
Code:
selesaikan dahulu setting dasar, router terkoneksi internet, seting gateway di /ip route, seting nat (masquerade), dan dns di /ip dns
tes browsing di client, jika sudah bisa maka seting sebagai berikut.
Mangle (letakkan di bawah mangle dynamic, jika ada)
Code:
/ip fi ma
add action=mark-connection chain=forward disabled=no new-connection-mark=all-conn passthrough=yes protocol=icmp
add action=mark-connection chain=forward connection-mark=!heavy-conn disabled=no new-connection-mark=all-conn passthrough=yes src-address=192.168.0.0/28
add action=mark-connection chain=forward connection-bytes=256000-0 connection-mark=all-conn connection-rate=100k-100M disabled=no new-connection-mark=\
    heavy-conn passthrough=yes protocol=tcp
add action=mark-connection chain=forward connection-bytes=256000-0 connection-mark=all-conn connection-rate=100k-100M disabled=no new-connection-mark=\
    heavy-conn passthrough=yes protocol=udp
add action=mark-packet chain=forward connection-mark=all-conn disabled=no new-packet-mark=all-pack passthrough=no
add action=mark-packet chain=forward connection-mark=heavy-conn disabled=no new-packet-mark=heavy-pack passthrough=no


Queue Type

Code:
/que ty
add kind=pcq name=q.type.upload pcq-burst-rate=0 pcq-burst-threshold=0 pcq-burst-time=10s pcq-classifier=src-address pcq-dst-address-mask=32 \
    pcq-dst-address6-mask=64 pcq-limit=20 pcq-rate=128k pcq-src-address-mask=32 pcq-src-address6-mask=64 pcq-total-limit=500
add kind=pcq name=q.type.heavy pcq-burst-rate=0 pcq-burst-threshold=0 pcq-burst-time=10s pcq-classifier=dst-address pcq-dst-address-mask=32 \
    pcq-dst-address6-mask=64 pcq-limit=20 pcq-rate=512k pcq-src-address-mask=32 pcq-src-address6-mask=64 pcq-total-limit=500
add kind=pcq name=q.type.all pcq-burst-rate=0 pcq-burst-threshold=0 pcq-burst-time=10s pcq-classifier=dst-address pcq-dst-address-mask=32 \
    pcq-dst-address6-mask=64 pcq-limit=20 pcq-rate=384k pcq-src-address-mask=32 pcq-src-address6-mask=64 pcq-total-limit=500

Akhirnya, ini dia queue simple (1 untuk upload, 1 untuk browsing, dan 1 untuk heavy traffic)
Code:
/que sim
add burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s direction=upload disabled=no interface=ether2 limit-at=0/0 max-limit=256k/512k name=qs.upload parent=\
    none priority=8 queue=q.type.upload/default-small target-addresses=192.168.0.0/28 total-queue=default-small
add burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s direction=download disabled=no interface=all limit-at=0/384k max-limit=128k/1M name=qs.all \
    packet-marks=all-pack parent=none priority=5 queue=default-small/q.type.all total-queue=default-small
add burst-limit=0/0 burst-threshold=0/0 burst-time=0s/0s direction=download disabled=no interface=all limit-at=0/256k max-limit=128k/768k name=qs.heavy \
    packet-marks=heavy-pack parent=none priority=7 queue=default-small/q.type.heavy total-queue=default-small

Toggle

About Me

jQuery